
KPU Kabupaten Sleman Berbagi Pengalaman Pemilu Tahun 2019 Bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat Kapanewon Depok
Sleman (25/10) - Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU DIY Tri Mulatsih, S.Pd, MA, hadir sebagai narasumber "Bimbingan Teknis Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat" pada (25/10) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kapanewon Depok. Acara yang merupakan kerjasama antara FKDM dan Kesbangpol serta Satpol PP Kabupaten Sleman dihadiri oleh Pemerintah Kapanewon Depok, Satpol PP Kabupaten Sleman, Partai Politik dan PPS tingkat Kapanewon Depok.
di Joglo Mangkudirejan Sengkan Joho, Depok.
Bimbingan Teknis yang diselenggarakan di Joglo Mangkudirejan Sengkan Joho, Depok dibuka oleh Panewu Anom Kapanewon Depok, Wawan Hariawan, S.IP, M.Si. Wawan menyampaikan kegiatan ini diinisiasi dari pengalaman Pemilu 2019. Seperti diketahui Depok sebagai sebagai parameter keberhasilan Pemilu di Kabupaten Sleman, sehingga acara ini sebagai antisipasi dan ikhtiar pemerintah menanggulangi kejadian di Pemilu 2024. Seperti diketahui bahwa di Kapanewon Depok merupakan penyumbang DPTB terbesar di Kabupaten Sleman. Tercatat sebanyak 11.683.000 pemilih Dptb berada di Kapanewon Depok pada Pemilu tahun 2019, namun pada kenyataannya surat suara tidak siap. Pertemuan ini diharapkan dapat menemukan solusi agar psemua pemilih terpenuhi hak suaranya dalam Pemilu 2024.
Secara panel narasumber yakni Kepala Satpol PP Kab Sleman Dra. Shavitri Nurmala Dewi, M.A, dan Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU DIY Tri Mulatsih dan bertindak sebagai moderator FA. Tri Wusono, S.Pd Ketua FKDM Kabupaten Sleman.
Paparan materi mengenai ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat oleh Kepala Satpol PP Kab Sleman Dra. Shavitri Nurmala Dewi, M.A. Shavitri menyampaikan bahwa banyaknya jumlah pemilih di Kapanewon Depok berpotensi terjadi masalah di Kapanewon Depok. Shavitri mengatakan ketugasannya didukung oleh Jawatan keamanan dengan tugas terkait ketentraman dan ketertiban masyarakat.
dok.foto paparan narasumber dari Anggota KPU D.I. Yogyakarta
Paparan selanjutnya dari Tri Mulatsih, beliau memaparkan dengan banyaknya pemilih pindahan di Kapanewon Depok merupakan suatu dinamika yang luar biasa. Tri menyampaikan kilas balik pemilu 2019 yang terekspose secara nasional diantaranya karena overloud jumlah pemilih pindahan yang mayoritas mahasiswa sedangkan ketersediaan surat suara terbatas, selain itu rekapitulasi ditingkat PPS maupun PPK memakan waktu yang sangat lama dan produk berita acara yang disusun terlalu banyak menimbulkan kelalahan dan memakan korban jiwa.
dok.foto Sesi tanya jawab bersama ketiga narasumber
Dari catatan tersebut KPU RI telah membuat kebijakan mengenai pindah memilih, dan telah dimasifkan oleh seluruh penyelenggara Pemilu terutama di Kabupaten Sleman. KPU Kabupaten Sleman juga telah intens berkoordinasi dengan pihak stakeholder di Kabupaten Sleman untuk melakukan pendataan pemilih pindah. Sedangkan untuk rekapitulasi penghitungan suara saat ini sedang disusun kebijakan oleh KPU Republik Indonesia. Pada akhir paparan Tri Mulatsih mengharap komitmen bersama antara FKDM dan Pemerintah Kapanewon Depok untuk selalu berkoordinasi agar tidak terjadi kembali kejadian seperti di Pemilu 2019. .(Mbl)