Sosialisasi

KPU Kabupaten Sleman Tingkatkan Partisipasi dan Kesadaran Politik Komunitas Transpuan Seruni di Kalurahan Maguwoharjo Depok

Sleman – Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang kepemiluan dan demokrasi serta meningkatkan partisipasi dan kesadaran politik, KPU Kabupaten Sleman menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih kepada Komunitas Marjinal pada Kamis (27/11). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Kalurahan Maguwoharjo Depok hadir 30 peserta dari Komunitas Transpuan Seruni. Noor Aan Muhlishoh selaku Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman membuka acara dengan menyampaikan bahwa sosialisasi dan pendidikan pemilih (sosdiklih) kepada 3 segmen masuk dalam kegiatan startegis KPU dan salah satunya menyasar kelompok marjinal. KPU Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Kalurahan Maguwoharjo dan Komunitas Transpuan Seruni untuk menggelar kegiatan tersebut sebagai kolaborasi apik dengan pihak terkait sehingga informasi kepemiluan dapat tersampaikan. Sri Surani selaku Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU DIY memberikan arahannya dengan menyampaikan bahwa KPU DIY menyambut baik kegiatan sosdiklih KPU Kabupaten Sleman kepada Komunitas Transpuan Seruni. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar tentang pemilu serta hak pilih Komunitas Transpuan Seruni terfasilitasi. Selain itu, Lilik Nuryahya selaku mewakili Pemerintah Kalurahan Maguwoharjo turut menyampaikan fokus utama persoalan untuk Komunitas Transpuan Seruni adalah kependudukan dan kewilayahan. Diharapkan persoalan tersebut dapat dipecahkan bersama agar hak pilihnya terjaga. Memasuki inti kegiatan, Huda Al Amna selaku Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Sleman memaparkan materi terkait pemilu inklusif. Sebuah penyelenggara pemilu dapat dikatakan inklusif jika terdapat indikasi yang diantaranya adalah apabila terdapat jumlah cakupan pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih dan tingkat pengguna hak pilih tinggi. Pemilu inklusif terbuka untuk warga negara yang telah berhak memilih tanpa memandang latar belakang yang ada. Huda juga menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat pada pemilu serta bagaimana cara mengidentifikasi dan menangkal informasi hoaks. Selanjutnya, Sura’ie selaku Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sleman menambahkan penjelasan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk memilih dengan syarat utama memiliki KTP. Apabila secara administrasi tidak lengkap maka tidak terfasilitasi hak pilihnya. Diharapkan semua peserta yang memiliki masalah kependudukan dapat segera diselesaikan. Diskusi berlangsung secara interaktif dengan beberapa hal yang menjadi informasi berharga bagi peserta seperti layanan daftar pemilih tambahan bagi warga yang akan menggunakan hak pilihnya di luar domisili sesuai KTP dan konsekuensi jumlah surat suara yang diterima. Suasana menjadi lebih meriah dengan pembagian bingkisan menarik kepada para peserta. (agl)

Melalui Gazebo Demokrasi, KPU Kabupaten Sleman Tanamkan Demokrasi dan Kepemiluan Sejak Dini kepada Anak-Anak TK PKK Tridadi

Sleman – Dalam rangka memperkenalkan nilai-nilai demokrasi dan memberikan edukasi kepemiluan sejak dini, KPU Kabupaten Sleman menerima Kunjungan Belajar dari TK PKK Tridadi Jumat (24/10). Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 siswa-siswi TK PKK Tridadi dan 2 orang pendamping. Kegiatan diawali dengan pengenalan “Gazebo Demokrasi” kepada siswa-siswi TK PKK Tridadi, yaitu sebuah ruang publik yang dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi, edukasi, dan sebagai ruang belajar demokrasi dan kepemiluan. Melalui kegiatan tersebut, siswa-siswi berkesempatan melihat secara langsung serta memanfaatkan fasilitas edukatif gazebo demokrasi. Noor Aan Muhlishoh, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada pra-pemilih dengan metode sederhana yang disesuaikan untuk anak-anak. Dalam kegiatan tersebut, Noor Aan menjelaskan proses pemilu secara sederhana melalui analogi pemilihan buah-buahan. Siswa-siswi diajak memilih buah dengan mempertimbangkan manfaat, kandungan vitamin, dan kesukaan dari ketiga buah. Melalui simulasi yang menyenangkan, diharapkan dapat memberikan pemahaman untuk siswa-siswi agar dapat membuat pilihan secara bijak sesuai dengan yang diinginkan dan tanpa paksaan, serta memahami secara sederhana proses demokrasi. Kegiatan diakhiri dengan pemberian bingkisan menarik dan cinderamata kepada siswa-siswi TK PKK Tridadi. KPU Kabupaten Sleman berharap kegiatan tersebut dapat menanamkan pemahaman dasar tentang demokrasi sejak usia dini. (agl)

KPU Kabupaten Sleman Hadiri Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek SMP Teladan Yogyakarta

Sleman – KPU Kabupaten Sleman menjadi narasumber dalam Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek SMP Teladan Yogyakarta dengan tema “Suara Demokrasi” pada Rabu (15/10). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyongsong Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) di SMP Teladan Yogyakarta dan diikuti 54 siswa-siswi dari Kelas 8. Acara berlangsung di Teladan Hall Academy (THA) – Hall A Sekolah Teladan Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Sleman, Huda Al Amna membuka materi dengan menyampaikan pentingnya pemahaman demokrasi dan kepemiluan kepada para siswa-siswi. Huda menjelaskan kegiatan Pemilos yang akan dilaksanakan merupakan bentuk praktik demokrasi di sekolah dan sebagai sarana edukasi kepada para siswa-siswi agar dapat memahami mekanisme demokrasi secara langsung. Huda melanjutkan materinya secara interaktif dengan menekankan kepada para siswa-siswi apabila nanti sudah memenuhi syarat sebagai pemilih sesuai dengan regulasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak agar menghasilkan pemimpin yang diharapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadi pemilih yang cerdas, rasional, dan bertanggungjawab yaitu dengan aktif mencari informasi riwayat kandidat, visi, misi dan program, serta aktif dalam mengikuti tahapan Pemilu nantinya atau saat ini bisa diterapkan dengan mengikuti jalannya proses dan berpartisipasi aktif dalam Pemilos. Di penghujung acara Huda berpesan kepada para siswa-siswi agar nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi , Pemilu, dan Pemilos tidak hanya berhenti sebagai teori, melainkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan tema “Suara Demokrasi” diharapkan tidak hanya mempersiapkan Pemilos di lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan kesadaran demokrasi dan tanggung jawab sebagai warga negara. (agl)

KPU Kabupaten Sleman Tingkatkan Pemahaman Pemilih Kelompok Rentan pada Daerah Rawan Bencana di Kalurahan Gayamharjo Prambanan

Sleman – KPU Kabupaten Sleman melaksanakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih kepada Kelompok Rentan di Daerah Rawan Bencana pada Selasa (07/10). Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Kalurahan Gayamharjo Prambanan dihadiri oleh 30 orang peserta dari warga masyarakat setempat. Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi membuka acara dan menyampaikan tujuan dari kegiatan adalah untuk melaksanakan sosialisasi dan pendidikan pemilih ke beberapa segmen, dan kelompok rentan merupakan salah satunya.  Selain itu, Sri Surani selaku Kadiv Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU DIY dalam arahannya menambahkan pentingnya pelaksanaan pemilu dengan mempertimbangkan kondisi wilayah serta peran aktif masyarakat pasca pemilu. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Huda Al Amna selaku Kadiv Sosdiklih, Parmas, dan SDM. Beberapa hal yang disampaikan diantaranya adalah pemilu, partisipasi masyarakat, dan demokrasi. Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Arif Setiawan selaku Kadiv Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Sleman yaitu pemutakhiran data pemilih berkelanjutan diharapkan dapat menyajikan data pemilih di Kabupaten Sleman termutakhirkan. Penyampaian Hasil Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024 dipaparkan oleh Noor Aan Muhlishoh, selaku Kadiv Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman. Menurutnya, KPU memiliki tanggung jawab moral sebagai penyelenggara untuk mengingatkan masyarakat turut memastikan dan mengawasi calon terpilih benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya sesuai apa yang disampaikan pada saat kampanye. Materi terakhir disampaikan oleh Sura’ie selaku Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sleman. Sura’ie berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemilu dan pemilihan baik sebagai penyelenggara ataupun pemilih. Hal tersebut penting untuk meningkatkan kesadaran pemilih akan peran dan tanggung jawabnya dalam demokrasi. Kegiatan ditutup dengan diskusi, penyampaian evaluasi, dan pembagian bingkisan kepada peserta. (agl)

KPU Kabupaten Sleman Bekali Pemahaman Kepemiluan dalam Kegiatan Korikuler SMP Negeri 1 Mlati

Sleman – KPU Kabupaten Sleman hadiri Kegiatan Korikuler SMP Negeri 1 Mlati pada Jumat (19/09). Kegiatan yang bertempat di Aula SMP Negeri 1 Mlati diikuti 129 siswa-siswi kelas 8A-8D. Bertindak sebagai narasumber pada kegiatan tersebut anggota KPU Kabupaten Sleman Huda Al Amna dan Sura’ie menyampaikan bekal materi kepemiluan.   Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mlati, Didik Saifurrahman dalam sambutannya menyampaikan kegiatan korikuler bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa-siswi dalam Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) dan tata cara berdemokrasi dengan baik. Terpilihnya wakil rakyat dan berjalannya roda pemerintahan di Kabupaten Sleman merupakan dampak dari adanya demokrasi yang baik. Didik berharap, siswa-siswi dapat mendengarkan, meresapi, dan memahami, serta memenuhi keingintahuannya terkait demokrasi, sehingga ilmu yang didapatkan dapat maksimal. Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Sleman, Huda Al Amna membuka materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa-siswi yang ingin mencalonkan menjadi Ketua OSIS untuk maju dan menyampaikan motivasinya. Huda menekankan kepada siswa-siswi bahwa momentum Pemilos dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berpartisipasi di segala hal. Mulai dari menjadi penyelenggara, peserta, maupun sebagai pemilih. Selain itu, dengan ilmu kepemiluan yang diperoleh harapannya dapat diterapkan pada pelaksanaan Pemilos, sehingga demokrasi dapat berjalan baik di lingkungan sekolah. Materi dilanjutkan oleh Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sleman, Sura’ie. Dalam materinya, Surai’e menyampaikan apa yang dibutuhkan dalam Pemilos dalam penyelenggaraannya dapat meniru apa yang dilakukan oleh KPU dalam Pemilu maupun Pemilihan. Mulai dari pembentukan panitia, pengecekan data pemilih, menentukkan syarat calon, menyelenggarakan kesempatan orasi, hingga terlaksananya pemungutan suara. Di akhir materi, Sura’ie berpesan asas Pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil harus benar-benar diterapkan pada saat dilaksanakannya Pemilos. (agl)

KPU Kabupaten Sleman Hadiri Kegiatan Projek Kolaborasi Lintas Disiplin Ilmu (PROKLIM) SMP Negeri 1 Ngaglik

Sleman – KPU Kabupaten Sleman hadiri Kegiatan Projek Kolaborasi Lintas Disiplin Ilmu (PROKLIM) SMP Negeri 1 Ngaglik pada Kamis (18/09) yang diisi dengan materi demokrasi dan kepemiluan. Kegiatan yang diikuti oleh 196 siswa-siswi dari kelas 8a sampai dengan 8F bertempat di Graha Padwikara SMP Negeri 1 Ngaglik.   Bertindak sebagai narasumber Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Sleman, Huda Al Amna menyampaikan salah satu pentingnya pemilu adalah memberi kesempatan kepada warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang terpilih nantinya akan membuat regulasi yang berdampak pada rakyat untuk mengatur kehidupan sehari-hari. Hal itu tentunya berkontribusi langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan lingkungan yang damai. Melengkapi Huda Al Amna, Sura’ie selaku Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sleman menyampaikan terkait dengan asas dan prinsip pemilu dapat diterapkan untuk kegiatan Pemilihan Ketua OSIS dan kehidupan sehari-hari untuk menjadi dasar dalam berdemokrasi. Salah satu contoh demokrasi yaitu belajar berorganisasi dalam sekolah. Dalam berorganisasi, para siswa akan belajar apa itu planning, organizing, commanding, controling, dan evaluating. Hal tersebut diharapkan dapat dijalankan agar tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian bingkisan menarik kepada para siswa yang aktif menjawab pertanyaan. Di akhir kegiatan, Huda menekankan kepada para siswa apabila nanti sudah memenuhi syarat menjadi pemilih sesuai regulasi, pastikan menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan menjadi pemilih yang cerdas, rasional, dan bertanggungjawab. (agl)