Berita Terkini

PPK Depok dan PPS Condongcatur Ajak Pemuda-Pemudi Kayen Bijak Gunakan Hak Pilihnya dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024

Sleman (15/10) - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Depok dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Condongcatur melaksanakan Sosialisasi Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 di Joglo Suratno, Kayen, Condongcatur, Depok, Sleman, pada Sabtu (12/10). Kegiatan yang dihadiri oleh pemuda-pemudi Padukuhan Kayen bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pentingnya partisipasi pemilih muda dalam Pilkada Sleman Tahun 2024. dok. foto kelompok muda mudi Dusun Kayen saat ikuti sosialisasi  Wuri Handayani selaku Ketua PPK Depok menyampaikan bahwa sosialisasi ditujukan kepada segmentasi masyarakat umum dengan target pemilih muda. Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai tahapan Pilkada Sleman yang saat ini sedang berjalan serta mengajak pemuda-pemudi Padukuhan Kayen yang merupakan pemilih muda untuk menggunakan hak pilih dengan bijaksana. "Sosialisasi ini selain bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pemilihan, juga mengajak pemilih muda agar dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas, rasional, dan bertanggungjawab.” kata Wuri. Sementara itu, Anggie Devitya Yufrima selaku Anggota PPK Depok Divisi Sosialisasi menyampaikan materi yang meliputi beberapa informasi mengenai syarat menjadi pemilih, cara pindah memilih, penetapan pasangan calon, sampai pada hari pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024. Hal penting yang dijelaskan bahwa salah satu syarat menjadi pemilih yaitu telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Masyarakat dapat mengecek langsung secara online untuk memastikan telah terdaftar sebagai pemilih dengan membuka laman cekdptonline.kpu.go.id. Dalam hal belum terdaftar di DPT, maka dapat segera melaporkannya ke PPS Condongcatur atau PPK Depok atau PPS PPK sesuai alamat domisili sesuai identitas kependudukannya. Selain itu, Anggie juga menyampaikan bahwa KPU Kabupaten Sleman telah menetapkan dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024. Pasangan Nomor Urut 1 yaitu Kustini Sri Purnomo - Sukamto, sedangkan Pasangan Nomor Urut 2 adalah Harda Kiswaya - Danang Maharsa. dok. foto PPS Condong Catur saat perkenalkan Maskot Pilkada 2024 dok. foto peserta sampaikan pertanyaan saat sesi diskusi Salah satu momen menarik dalam sosialisasi ini adalah perkenalan maskot Pilkada Sleman Tahun 2024 berupa boneka burung Punglor yang merupakan fauna identitas Kabupaten Sleman yang dinamai GEMATI, singkatan dari "Gumregah Milih Bupati lan Wakil Bupati Sleman." Maskot ini diperagakan oleh salah satu peserta, Arif. Sesi tanya jawab ditutup dengan pemberian doorprize berupa lima buah kaos dari KPU Kabupaten Sleman. (sebagian disarikan dari patmamedia.com)

Tingkatkan Partisipasi Lansia, PPK & PPS Se-Kapanewon Gamping Sosialisasikan Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 dalam Senam Lansia Gamping

Sleman (14/10) - PPK dan PPS se-Kapanewon Gamping melaksanakan Sosialisasi Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 dalam kegiatan rutin Senam Lansia (Lanjut Usia) Kapanewon Gamping. Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kantor Kapanewon Gamping pada Sabtu (12/10) bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih lansia pada Pilkada Sleman Tahun 2024 mendatang. dok. foto aktivitas para lansia sebelum ikuti sosialisasi lakukan senam Lansia  Dalam pembukaan sosialisasi, A. Syukron Amin selaku Anggota PPK Kapanewon Gamping menyampaikan bahwa sosialisasi dalam kegiatan Senam Lansia Kapanewon Gamping merupakan segmentasi masyarakat umum dengan target pemilih komunitas lansia. Syukron berharap bahwa pemilih lansia tetap selalu sehat dan bersemangat, sehingga harapannya dalam penyelenggaraan Pilkada Sleman Tahun 2024 nanti semua pemilih lansia dapat berpartisipasi untuk menggunakan hak pilihnya di TPS. dok.foto Anggota PPK Syukron saat buka kegiatan sosialisasi Pemilihan bersama komunitas Lansia Selanjutnya dalam pemaparan materi, Evi Kholifatun selaku Anggota PPS Banyuraden Divisi Sosialisasi menyampaikan beberapa hal terkait tahapan Pilkada Sleman Tahun 2024. Hal pertama yang disampaikan untuk memantik respon dengan para peserta adalah dengan menanyakan terkait waktu pelaksanaan hari pemungutan suara, di mana beberapa peserta tampak masih belum mengetahuinya. Evi menyampaikan bahwa pelaksanaan hari pemungutan suara akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024. Hal tersebut ditegaskan sekali lagi agar seluruh peserta sosialisasi dapat mengingatnya dengan baik. dok. foto Anggota PPS Banyuraden Evi Kholifatun ajak peserta aktif berdiskusi Selain pelaksanaan hari pemungutan suara, tahapan yang disampaikan adalah bahwa pemutakhiran data pemilih sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu dengan adanya petugas Pantarlih yang telah mendata setiap warga dari rumah ke rumah. Hal itu dibuktikan dengan adanya stiker pencocokan dan penelitian (coklit) yang sudah tertempel di setiap rumah warga. Sehubungan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan, apabila dari warga masih ada yang belum terdaftar agar dapat segera menghubungi Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kantor Kalurahan sesuai alamat domisilinya. Evi juga menyampaikan informasi bahwa untuk mengecek sudah terdaftar sebagai pemilih dapat dilakukan secara online dengan membuka laman cekdptonline.kpu.go.id. Hal yang juga tidak lupa disampaikan adalah tahapan pencalonan yang saat ini telah ditetapkan menjadi Daftar Pasangan Calon. KPU Kabupaten Sleman telah menerima pendaftaran 2 (dua) pasangan calon yang telah memenuhi syarat dan juga telah dilakukan pengundian nomor urut pasangan calon. Untuk nomor urut 1 adalah pasangan calon dari Kustini Sri Purnomo-Sukamto dan nomor urut 2 yaitu pasangan calon dari Harda Kiswaya-Danang Maharsa. dok. foto Para lansia semangat ikuti sosialisasi Pemilihan 2024 Di tengah-tengah penyampaian materi terjalin tanya jawab dan diskusi menarik. Peserta yang dapat menjawab pertanyaan seputar kepemiluan mendapatkan cindera mata dari KPU Kabupaten Sleman. Kegiatan ditutup dengan doa dan ramah tamah seluruh peserta dengan PPK dan PPS se-Kapanewon Gamping. (cls)

Sosialisasi Menuju Pilkada Inklusif, PPK Ngaglik Gelar Simulasi Tata Cara Pencoblosan Bagi Pemilih Disabilitas Netra Kapanewon Ngaglik

Sleman - PPK Ngaglik menggelar sosialisasi dan simulasi mengenai tata cara pencoblosan bagi pemilih disabilitas netra yang bertempat di Aula Kapanewon Ngaglik pada Rabu (09/10). Acara yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Sleman melalui program "sosialisasi segmentasi" tersebut melibatkan Komunitas Sadar Belajar sebagai salah satu narasumber dengan audiens pemilih penyandang netra, pendamping tuna netra, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan pengurus PPDI se-Kapanewon Ngaglik. "Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdapat 49 pemilih disabilitas netra di Kapanewon Ngaglik dan puji syukur hari ini kita berkesempatan untuk belajar bersama melakukan sosialisasi dan simulasi sebagai salah satu upaya bersama untuk menjangkau Pilkada Sleman 2024 yang aksesibel dan inklusif," ucap Dita Hendri, Ketua PPK Ngaglik. Tifany Yumna, narasumber dari Komunitas Sadar Belajar pada awal sesi memaparkan mengenai pentingnya kepekaan dari pendamping atau lingkungan disabilitas netra agar efektif dalam membantu tanpa mengurangi rasa hormat terhadap penyandang disabilitas. "Kesalahpahaman yang masih lazim terjadi terhadap penyandang disabilitas adalah kadang kita menganggap mereka sebagai obyek lemah yang tidak berdaya sama sekali. Padahal pada kenyataannya, mereka hanya memiliki keterbatasan pada aspek-aspek tertentu dan dengan pendekatan yang tepat, penyandang disabilitas mampu melakukan aktivitas keseharian selayaknya manusia lainnya," terang Tifany. Tifanu melanjutkan paparannya bahwa terkait dengan disabilitas netra ada beberapa tips yang dibagikan untuk pendamping maupun orang yang berada di lingkungan disabilitas netra. "Disabilitas netra memiliki keterbatasan dalam visual. Secara umum mereka mengandalkan audio dan sensor peraba dalam aktivitasnya. Oleh karenanya sebelum memberikan bantuan, kita sepatutnya mengucapkan permisi atau mengenalkan diri dan menanyakan apakah boleh dibantu. Semisal dalam keadaan tiba-tiba meraih tangan atau memegang tubuh sangat tidak disarankan. Selain itu, ketika seorang disabilitas netra bersedia untuk dibantu, maka kontak pertama yang dilakukan adalah dengan menempelkan punggung tangan kita ke punggung tangan disabilitas netra," lanjut Tifany. Pada sesi selanjutnya, Diah Retnowati, Divisi Teknis Penyelenggaraan PPK Ngaglik memperkenalkan contoh template atau alat bantu tuna netra yang disediakan oleh penyelenggara pemilu dalam membantu disabilitas netra menyalurkan hak pilihnya. dok. foto Anggota PPK Ngaglik saat sampaikan paparan  "Petunjuk penggunaan alat bantu tuna netra ini sudah dituliskan pada salah satu sisinya. Petugas KPPS sesuai dengan petunjuk yang ada bertugas untuk menyiapkan alat bantu tuna netra dan surat suara bagi disabilitas netra. Pada sisi yang lain terdapat huruf braille sebagai sarana disabilitas netra untuk mengenali calon yang akan dipilih," ujar Retno. Menjelang simulasi dilakukan, Tifany menambahkan bahwa membaca huruf braille dimulai dari kiri ke kanan dan secara umum tulisan braille pada alat bantu tuna netra terbagi menjadi beberapa bagian berupa judul/jenis pemilihan, kotak pemisah, nomor urut, nama pasangan calon, dan kotak berlubang sebagai tempat mencoblos.  "Perlu kita perhatikan bersama, bahwa yang dicoblos bukan template braille-nya, tapi bagian kotak berlubang yang ada di sisi bawah alat bantu tuna netra. Setelah teman- teman disabilitas netra meraba dan berhasil menemukan bagian tulisan braille pada bagian kanan paling atas adalah jenis pemilihan. Untuk lebih mempermudahnya, disabilitas netra bisa langsung meraba ke bawah dan menemukan garis tanpa putus sebagai kotak pemisah. Dalam kotak pemisah tersebut bertuliskan nomor urut, nama pasangan calon, dan tempat untuk mencoblos," papar Tifany. dok. foto Peserta dari segmen Disabilitas Netra saat sampaikan tanggapan Pada kesempatan tersebut, Joko salah seorang penyandang disabilitas netra dari Kapanewon Ngaglik dengan didampingi narasumber kemudian memperagakan tata cara penggunaan alat bantu tuna netra untuk menyalurkan hak pilihnya. (DHI/KIM Ngaglik)

Tingkatkan Kualitas Badan Adhoc se-Kabupaten Sleman, KPU Kabupaten Sleman Gelar Konsolidasi Badan Adhoc Pemilu/Pemilihan Tahun 2024

Sleman (11/10) - sebagai ajang dalam memperkuat organisasi dan meningkatkan kualitas Penyelenggara Pemilu dalam Pemilihan 2024, KPU Kabupaten Sleman gelar Konsolidasi Badan Adhoc Pemilu/Pemilihan Tahun 2024 pada Rabu (09/10) pukul 09.00 WIB bertempat di Merapi Merbabu Hotel Yogyakarta. Seluruh PPK dan PPS se-Kabupaten Sleman beserta stakeholder terkait terundang dalam kegiatan ini. dok.foto peserta kegiatan Konsolda KPU Sleman “Harapannya, konsolidasi ini dapat menghasilkan tim yang solid, dapat menjaga netralitas, profesional, dan berintegritas saling bekerja sama sehingga tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Ahmad Baehaqi selaku Ketua KPU Kabupaten Sleman memberikan sambutan. Selain itu, Baehaqi mengucapkan terima kasih kepada PPK, PPS, dan stakeholder yang telah mendukung tahapan pada Pemilihan Umum Tahun 2024 lalu sehingga tidak terdapat permasalahan-permasalahan yang merugikan. Berikutnya adalah arahan oleh Sri Surani selaku Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU DIY. “Tingkatkan sosialisasi dan pastikan seluruh masyarakat Sleman mendapatkan informasi terkait Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 secara merata, termasuk kepada kelompok minoritas,” pesan Surani sekaligus mengingatkan kepada seluruh ASN untuk menjaga netralitas dalam Pemilu/Pemilihan Tahun 2024. Tri Tujiana selaku Sekretaris KPU DIY mengakhiri sesi arahan dengan menegaskan kepada peserta kegiatan untuk harus dapat menempatkan diri sebagai Penyelenggara Pemilihan sehingga tidak menjadi permasalahan ketika menjalankan ketugasan. Tri berharap, “Semoga kita selalu diberi kelancaran, kekuatan, dan tidak ada permasalahan baik gugatan maupun administrasi yang mengganjal dan menjadi kendala.” dok.foto pimpinan KPU DiY saat sampaikan pengarahan  Selanjutnya materi disampaikan oleh anggota KPU Kabupaten Sleman sebagai arahan internal kepada peserta kegiatan. Noor Aan Muhlishoh selaku Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan mengemukakan perihal ‘Bagaimana Menjaga Profesionalitas Penyelenggara Pemilu’, menegaskan untuk merekatkan intensitas pertemuan dan lebih memahami teknis dalam penyelenggaraan pemilihan untuk menyukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024. dok.foto anggota KPU Kabupaten Sleman saat sampaikan arahan Materi dilanjutkan dengan materi ‘Pemutakhiran Data Pemilih’ oleh Arif Setiawan selaku Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi. Disampaikan bahwa perlu untuk saling komunikasi pada setiap tahapan sehingga koordinasi terus terjaga dan mempelajari secara seksama untuk aplikasi SIREKAP. Pemaparan materi ‘Tata Badan Adhoc’ oleh Huda Al Amna selaku Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM menyorot pada optimalisasi sinergi dan koordinasi pada setiap tahapan pemilihan. Diharapkan memiliki persepsi dan pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan pemilihan. ‘Urgensi Konsolidasi’ oleh Sura’ie selaku Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan menjadi penghujung materi dalam kegiatan ini. Konsolidasi menjadi sangat penting karena terdapat tiga syarat di dalamnya, yakni integritas, negasi, dan afirmasi. dok.foto peserta Konsolda saat nobar "Tepatilah Janji" Kegiatan diakhiri dengan penayangan film ‘Tepatilah Janji’, yakni sekuel dari film sebelumnya ‘Kejarlah Janji’ yang masih disutradarai oleh Garin Nugroho.(win)    

Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dalam Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMA Angkasa Adisutjipto

Sleman (08/10) - KPU Kabupaten Sleman melaksanakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bagi siswa-siswi SMA “Angkasa” Adisutjipto bersama PPK Kapanewon Depok dan PPS Maguwoharjo yang dilaksanakan pada Selasa (08/10) dalam kegiatan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan perwakilan dari guru tersebut bertujuan untuk memberikan informasi terkait kepemiluan dan tahapan Pilkada Sleman Tahun 2024 yang saat ini sedang berjalan. dok.foto peserta sosdiklih dari segmen pemilih pemula SMA Angkasa Dalam pembukaan kegiatan, Wuri Handayani selaku Ketua PPK Kapanewon Depok memberikan materi pengetahuan mengenai demokrasi dan kepemiluan. Indonesia menjadi satu di antara negara yang menganut sistem pemerintahan secara demokrasi, yaitu pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga negara memberikan kebebasan warga negaranya untuk menyampaikan pendapat melalui pemilu/pilkada untuk memilih pemimpin dan perwakilannya. dok. foto penyampain materi diiringi dengan ice breaking para pelajar Dalam kesempatan tersebut, Wuri menyampaikan bahwa dengan adanya pemilu/pilkada sangat dibutuhkan peran aktif dan partisipasi dari masyarakat yang tentunya telah mempunyai hak untuk memilih. Beberapa hal terkait persyaratan menjadi pemilih juga tersampaikan dalam materi. Salah satunya adalah pemilih harus terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Salah satu siswa yang membawa KTP diminta menjadi relawan untuk mencoba cek telah terdaftar sebagai pemilih dengan mengeceknya pada laman di cekdptonline.kpu.go.id. Memasuki inti acara, Anggi Devitya Yufrima selaku Anggota menyampaikan beberapa hal terkait tahapan Pilkada Sleman Tahun 2024 seperti informasi mengenai pemutakhiran data pemilih, pasangan calon, sampai pada informasi pelaksanaan hari pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman pada Hari Rabu, 27 November 2024. Anggi juga mengajak siswa-siswi yang telah terdaftar sebagai pemilih untuk dapat berpartisipasi aktif dalam Pilkada Sleman Tahun 2024 mendatang dengan menggunakan hak pilihnya dengan cerdas, rasional, dan bertanggung jawab. Selain itu, Anggi tidak lupa memperkenalkan maskot yang digunakan dalam Pilkada Sleman Tahun 2024. Maskot terinspirasi dari Burung Punglor yang merupakan fauna identik Kabupaten Sleman. Maskot dinamakan GEMATI yang berarti Gumregah Pilih Bupati dan Wakil Bupati Sleman. dok.foto simulasi pemungutan suara di TPS, pelajar bermain peran sebagai anggota KPPS dan pemilih Memasuki sesi akhir pemaparan materi, tanya jawab terjalin dengan menarik dan antusias para siswa terbangun terkait kepemiluan dengan adanya hadiah menarik dari KPU Kabupaten Sleman dan PPK Kapanewon Depok. Selanjutnya, seluruh personel PPK Kapanewon Depok dan PPS Maguwoharjo memandu dan mengajak beberapa siswa untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan simulasi tata cara pemungutan dan penghitungan suara di TPS dengan masing-masing siswa berperan sebagai petugas KPPS, petugas ketertiban, pengawas TPS, saksi partai politik, dan juga berperan sebagai pemilih. Simulasi tersebut dilakukan dengan harapan para siswa mendapatkan gambaran tata cara pemungutan dan penghitungan suara secara benar dan berurutan sesuai peraturan. dok.foto pemateri dan pelajar berfoto bersama saat akhir acara Kegiatan ditutup dengan foto Bersama dan pernyataan bersama untuk berpartisipasi mensukseskan Pilkada Sleman Tahun 2024. Guru pengampu Pelajaran P5 Kelas X menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemateri yang telah memberikan bekal ilmu kepemiluan dan berharap dapat bermanfaat bagi para siswa di masa mendatang. (cls)        

Sosialisasi Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 kepada Pemilih Penyandang Disabilitas PPDI Kapanewon Tempel

Sleman (07/10) - KPU Kabupaten Sleman bersama dengan PPK Kapanewon Tempel dan PPS Divisi Parmas se-Kapanewon Tempel melaksanakan Sosialisasi Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024 kepada PPDI Kapanewon Tempel. Huda Al Amna selaku Ketua Divisi Sosialisasi dan Pendidikan, Partisipasi Masyarakat (Parmas), dan SDM hadir KPU kabupaten Sleman hadir dalam kegiatan yang diadakan di kediaman Ketua PPDI Kapanewon Tempel pada Minggu (06/10). dok.foto peserta sosialisasi dari segmen disabilitas Dalam sambutan kegiatan, Huda menyampaikan bahwa sosialisasi ke PPDI merupakan segmentasi masyarakat umum dengan target pemilih penyandang disabilitas. Huda berharap bahwa penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama dalam pemilu/pilkada, sehingga harapannya dalam penyelenggaraan Pilkada Sleman Tahun 2024 nanti saat hari pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024 partisipasi pemilih penyandang disabilitas dapat lebih meningkat dari penyelenggaraan pemilu/pilkada sebelumnya. dok.foto Kadiv Sosdiklih Huda Al Amna saat sampaikan merchandise Selanjutnya, Ketua PPK Kapanewon Tempel, Hartono menyampaikan bahwa beberapa kekeliruan dalam pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 2024 dapat diminimalisir dalam Pilkada 2024 nanti. Sebagai contoh terdapat alat bantu tuna netra yang ikut dimasukkan ke dalam kotak suara, padahal seharusnya hanya sebagai alat bantu untuk kertas suara yang dicoblos. Hal-hal yang terlihat sepele namun sangat berdampak pada saat proses penghitungan suara. Dalam forum tersebut, Hartono juga meminta masukan dan juga evaluasi dalam pelayanan penyelenggaraan pemilu khususnya untuk warga penyandang disabilitas. Memasuki inti materi, Aji Sadewo selaku Divisi Parmas PPK Tempel memaparkan beberapa hal penting terkait pemilu/pilkada. Aji menyampaikan terkait pengertian pengertian dan perbedaan antara pemilu dan pilkada, sejarah, kelembagaan penyelenggara pemilu/pilkada, peserta pilkada, hari pemungutan suara, sampai penjelasan detai terkait tahapan-tahapan penting dalam Pilkada 2024, termasuk tahapan yang saat ini berlangsung yaitu tahapan kampanye dan tahapan pindah memilih pada pemutakhiran data pemilih. Di tengah-tengah penyampaian materi terdapat diskusi yang terjalin menarik. Peserta yang hadir memberikan masukan dan harapannya terkait pelaksanaan Pilkada Sleman Tahun 2024 nanti agar ramah dengan pemilih penyandang disabilitas. Beberapa masukan yang disampaikan yaitu, TPS yang aksesibel dan apabila tidak memungkinkan maka KPPS untuk dapat membantu semaksimal mungkin sampai ke bilik suara. dok.foto sesi diskusi dan tanya jawab diselingi pembagian doorprize Selain itu, hal yang menjadi kekhawatiran adalah pemilih disabilitas rawan untuk dimanfaatkan, sehingga harapannya pada saat menggunakan hak pilih untuk dapat didampingi oleh pihak keluarga, termasuk pendampingan tersebut bagi pemilih disabilitas yang tidak dapat mencoblos langsung karena keterbatasan fisik. Hal lain yang menjadi harapan adalah adanya TPS Mobile bagi pemilih disabilitas yang terkendala tidak dapat ke TPS. Aji Sadewo berterima kasih atas masukan-masukan yang disampaikan. Aji menanggapi bahwa dalam hal pendampingan pemilih disabilitas sudah disediakan formulir pendampingan dan TPS Mobile memang belum ada regulasinya, akan tetapi KPPS dapat melaksanakan pelayanan ke rumah dengan dasar permohonan dari pemilih dan dalam kondisi yang memungkinkan. Aji juga menyampaikan bahwa masukan-masukan tersebut tentunya akan disampaikan ke KPU Kabupaten Sleman. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan pernyataan bersama untuk siap menggunakan hak pilih dalam Pilkada Sleman Tahun 2024. (Aji&Cholis)