
Ketua KPU Kabupaten Sleman Ajak Tokoh Masyarakat Kalurahan Margomulyo Seyegan untuk Menyukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024
Sleman (24/03) – Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi hadir sebagai narasumber dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman pada (24/03). Kegiatan yang bertemakan “Seminar Pemahaman Demokrasi dan HAM” dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dari Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan. dok. foto Pemaparan Ketua KPU Kabupaten Sleman dalam Seminar Demokrasi dan HAM Bertempat di Aula Kalurahan Margomulyo, Trapsi menyampaikan materinya terkait dengan ajakan kepada masyarakat untuk menyukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024 mulai dari bawah yaitu pada tingkatan penyelenggara KPPS. Tentunya untuk mencapai hal tersebut membutuhkan berbagai usaha, salah satu di antaranya dari sisi KPU akan terus berusaha menyusun DPT sesuai regulasi. Hal ini sangat penting agar nantinya dapat memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk dapat menggunakan hak politiknya. dok. foto Ketua KPU Kab Sleman dalam disuksi interaktif dengan peserta Salah satu elemen penting dalam penyusunan DPT adalah pembentukan TPS. Sesuai Pasal 10 ayat (2) PKPU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan PKPU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih, pembentukan TPS dilakukan dengan beberapa hal, yaitu; tidak menggabungkan Pemilih dari desa yang berbeda pada TPS yang sama, tidak memisahkan Pemilih dalam satu RT pada TPS yang berbeda, dan tidak memisahkan Pemilih dalam satu keluarga pada TPS yang berbeda. Selain itu, berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019 dan Pemilihan 2020, hal-hal penting lainnya dalam mendukung kesuksesan Pemilu Serentak Tahun 2024 adalah membangun TPS yang mudah diakses dan dijangkau, termasuk oleh penyandang disabilitas dan menjamin setiap Pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta diutamakan di tempat yang terdapat jaringan internet yang dapat digunakan oleh KPPS untuk memfoto formular Model C.Hasil (Plano) dan mengirimkan hasil foto melalui aplikasi Sirekap untuk keperluan publikasi dan digunakan sebagai alat bantu rekapitulasi penghitungan suara. Di hadapan peserta yang hadir kebetulan adalah mayoritas dari perempuan, Trapsi menyampaikan fakta bahwa berdasarkan pelaksanaan Pemilihan Tahun 2020 di Kabupaten Sleman, dari 14.875 KPPS, sebanyak 77,78% atau lebih dari ¾ jumlah keseluruhan dari KPPS adalah perempuan. Fakta ini merupakan sesuatu hal yang sangat baik. dok. foto Antusiasme peserta dalam diskusi Fakta lain yang juga patut disyukuri adalah angka partisipasi pemilih di Kalurahan Margomulyo termasuk tinggi yaitu 83,27% dibandingkan jumlah keseluruhan partisipasi di Kapanewon Seyegan sebesar 82,45%. Bahkan lebih tinggi dari keseluruhan partisipasi di Kabupaten Sleman yang berada di angka 75,87%. Namun demikian, di sisi lain angka partisipasi penyandang disabilitas cukup rendah dan angka suara tidak sah cukup tinggi. Dari 57 penyandang disabilitas, hanya 11 orang atau 19,3% yang menggunakan hak pilihnya lebih rendah dari rata-rata prosentase di Kapanewon Seyegan dan Kabupaten Sleman. Selain itu, suara tidak sah yang cukup tinggi mencapai 570 atau 7,13% lebih tinggi dari rata-rata prosentase di Kapanewon Seyegan dan Kabupaten Sleman. Melihat data tersebut, Trapsi mendorong kepada peserta yang hadir untuk nantinya ikut ambil bagian dari kesuksesan Pemilu Serentak Tahun 2024 dengan menjadi bagian dari penyelenggara dengan mendaftar sebagai KPPS. “Harapannya dengan menjadi KPPS dapat mengajak pemilih di wilayahnya hadir ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, mendorong pemilih difabel untuk hadir ke TPS, dan turut mengedukasi pemilih dalam pencoblosan agar dapat mengeliminasi kesalahan dalam menyalurkan aspirasi dalam surat suara”, pungkas Trapsi dalam paparannya. Dengan pengalaman pada pelaksanaan pemilu dan pemilihan sebelumnya dan pelaksanaan tahapan ke depan yang mempedomani regulasi, serta peran serta masyarakat niscaya kesuksesan Pemilu Serentak Tahun 2024 akan tercapai. (cls)