Berita Terkini

Sosialisasi Daerah Pemilihan di Kabupaten Sleman Pada Pemilu 2024 di Radio MQ FM

Sleman (25/01) - Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman, Noor Aan Muhlishoh hadir sebagai narasumber Talk Show Inspirasi Siang di Program Suara Pemilu Radio MQ FM pada Rabu, 22 Maret 2023. Tema yang diangkat dalam talk show ini adalah sosialisasi Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Sleman pada Pemilu 2024. dok. foto Kadiv Teknis Penyelenggaraan narasumber talkshow Suara Pemilu MQ FM Aan memaparkan tentang definisi Dapil yaitu wilayah atau gabungan wilayah yang menjadi satu kesatuan untuk menentukan berapa alokasi kursi anggota pemilihan dan menentukan siapa yang bisa memilih pada wilayah tersebut untuk penghitungan suara sahnya. Dapil akan berbeda-beda sesuai dengan jenis pemilihannya. Dalam undang-undang untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI dalam satu dapil. Begitu pula untuk kepala daerah provinsi, kabupaten, dan kotamadya. Penempatan Dapil sesuai dengan wilayah cakupannya. Provinsi untuk gubernur, kabupaten untuk bupati, dan kotamadya untuk walikota. dok. foto Talkshow MQ FM bahas Daerah Pemilihan dalam Pemilu 2024 Terdapat perbedaan dalam penentuan Dapil DPD. Sistem pemilu DPD adalah distrik berwakil banyak. Pemilihan DPD diatur wakil tiap provinsi berjumlah 4 orang. Hal ini berbeda dengan Dapil pada DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kab/kota, tiga jenis pemilihan ini ditentukan dengan sistem proporsional. Jumlah kursinya mengikuti jumlah penduduk dan wilayah. Penetapan alokasi kursi berdasarkan jumlah penduduk, yakni DPRD provinsi antara 35 sampai 120 kursi dan DPRD kabupaten/kota antara 20 sampai 55 kursi. DIY memiliki total 55 kursi, karena di rentang penduduk 3 hingga 5 juta jiwa. Untuk Kabupaten Sleman alokasi kursinya 50 kursi karena penduduknya lebih dari 1 juta. Tidak setiap periode Pemilu mengganti Dapilnya karena dapat menimbulkan kebingungan. Namun menurut para ahli tidak tepat jika Dapil yang sama digunakan terus menerus. Idealnya setiap 10 tahun dilakukan evaluasi terkait Dapilnya. Masyarakat harus memahami prinsip tersebut karena apabila penyelenggara pemilu menetapkan Dapil yang berbeda maka penyelenggara pemilu dapat dievaluasi. Komponen utama untuk menentukan dapil adalah jumlah penduduk dan peta wilayah.  Meskipun penentuannya oleh KPU RI, namun penyusunannya dilakukan KPU kabupaten untuk Dapil DPRD kabupaten dan KPU Provinsi untuk Dapil DPRD provinsi. KPU harus berkoordinasi dengan pihak yang berwenang terkait data penduduk, yakni Kemendagri. Berdasarkan PKPU Nomor 6 Tahun 2023 Dapil untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman sesuai dengan Pemilu 2019. DPRD provinsi dibagi menjadi 2 Dapil yakni DIY 5 dan DIY 6. Untuk DPRD kabupaten, alokasi kursi sejumlah 50 kursi dibagi menjadi 6 Dapil, yaitu Sleman 1 terdapat 7 kursi yang mencakup wilayah Kapanewon Sleman, Turi, dan Tempel.     Sleman 2 terdapat 8 kursi yang mencakup Kapanewon Pakem, Ngaglik, dan Cangkringan. Sleman 3 terdapat 9 kursi yang mencakup Kapanewon Ngemplak, Kalasan, dan Prambanan. Pada Dapil Sleman 1 sampai Sleman 3 seluruhnya masuk ke Dapil DIY 5 yang biasanya disebut dengan Sleman Selatan.  Selanjutnya Sleman 4 terdapat 8 kursi yang mencakup Kapanewon Berbah dan Depok, Sleman 5 terdapat 9 kursi yang mencakup Kapanewon Gamping dan Mlati, dan Sleman 6 terdapat 9 kursi yang mencakup Kapanewon Godean, Seyegan, Moyudan, dan Minggir. Pada Dapil Sleman 4 hingga Sleman 6 seluruhnya masuk ke DIY 6. Aan berharap Pemilu diselenggarakan sesuai perundang-undangan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dan untuk masyarakat yang sudah memiliki hak memilih diharapkan untuk dapat menggunakan suaranya pada 14 Februari 2024.(Mbl)

KPU Kabupaten Sleman Selenggarakan Bimbingan Teknis Penyaluran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Tahapan Pemilu bagi Badan Ad Hoc

Sleman (24/03) - KPU Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyaluran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Tahapan Pemilu bagi Badan Adhoc di Imperial Ballroom 2 dan 3, The Rich Jogja Hotel pada (17/03). Bimtek diikuti oleh seluruh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), perwakilan Sekretariat PPK dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Sleman. dok. foto peserta Bimtek Penyaluran Penggunaan Dana Tahapan Pemilu 2024 Narasumber dalam Bimtek ini Kepala Sub Bagian Keuangan KPU DIY Ardian Dewanto Setiadi, Kepala Sub Bagian Keuangan Umum dan Logistik KPU Kabupaten Sleman Meirino Setyaji dan Relationship Manager Funding and Transaction (RMCF) BRI cabang Yogyakarta Mlati Husna Indah NH.  Sementara bertindak sebagai moderator yakni Kasubag Hukum dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Sleman, Adiyuni Nurcahyo Widiyanto. Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi membuka acara sekaligus memberikan sambutan.  Dalam sambutannya Trapsi menyampaikan kesimpulan rapat kerja Komisi II DPR RI dengan Mendagri, KPU RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI bahwa tahapan pemilu 2024 tetap berjalan sesuai amanat UUD 1945, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dan Perppu Nomor 1 Tahun 2018. Dalam kesempatan yang sama Sekretaris KPU Kabupaten Sleman, Moh Sugiharto menyampaikan arahan terkait harapan kepada Sekretariat Badan Adhoc agar dapat tepat waktu dalam pertanggungjawaban keuangan badan Adhoc. Sebagai penyaji metari pertama, Meirino Setyaji menyampaikan terkait teknis penggunaan dan penyaluran dana tahapan. Dasar dari penggunaan dan penyaluran dana tahapan pemilu mempedomani Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 53 Tahun 2023. Beliau memaparkan mekanisme penyaluran dan pertanggungjawaban penggunaan dana tahapan umum untuk badan Ad Hoc penyelenggara pemilu.  Selain dua hal diatas, Meirino juga menyinggung aturan kewajiban perpajakan instansi pemerintah pada badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu di lingkungan KPU. Dasar dari aturan kewajiban perpajakan tersebut adalah UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang harmonisasi aturan perpajakan.  Mengenai aturan untuk perpajakan bagi instansi pemerintah badan Ad Hoc penyelenggara pemilu di lingkungan Komisi Pemilihan Umum yakni mengacu pada PPh pasal 21, 22, dan 23. Meirino menegaskan bahwa wajib memotong ataupun memungut pajak atas setiap pembayaran objek, dan harus membuat bukti pemotongan atau pemungutan PPh. Adapun dari pihak BRI menyampaikan materi terkait rekening operasional yang nantinya akan digunakan oleh PPK dan PPS pada tahapan penyaluran dana. Khusus untuk giro, pihak BRI memberikan fasilitas berupa aplikasi Ibbiz (Internet Banking Bisnis) untuk memudahkan kegiatan transaksi yang dapat dilakukan secara fleksibel dalam segi waktu dan tempat. Ditegaskan oleh Husna Ibbiz adalah aplikasi yang sejenis dengan m-Banking, namun hanya digunakan untuk transaksi giro. dok. foto Peserta mengikuti petunjuk dari narasumber pihak BRI dalam simulasi penggunaaan IBBIZ Setelah sesi kedua, Ardian Dewanto Setiadi Kasubag Keuangan Umum Logistik dari KPU DIY memberikan materi terkait pengenalan Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Keuangan Badan Ad Hoc (SI-AKAD). Pada kesempatan tersebut, beliau menjelaskan cara penggunaan beserta menu yang ada dalam aplikasi SI-AKAD. Aplikasi ini berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi yang berkaitan dengan pada level KPU kabupaten atau kota dan pengguna pada level PPK dan PPS. Dalam Bimtek ini dilakukan simulasi penggunaan aplikasi SI-AKAD oleh operator SI-AKAD tingkat kabupaten. Menutup sesi ini, Ardian berharap aplikasi ini dapat menjadi alat bantu bagi pengelola keuangan baik di tingkat KPU kabupaten atau kota maupun bagi pengelola keuangan Badan Adhoc. (Win&Nars)

Partisipasi Pemilih Pemula Sangat Diharapkan untuk Ikut Mensosialisasi Tahapan Pemilu 2024

Sleman (19/03) - Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Sleman, Aswino Wardhana hadir menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman pada Kamis (16/03). Dua narasumber yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Abdul Karim Mustofa, dan akademisi Zen Risna. dok. Foto Narasumber Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, Hery Sutopo menyampaikan bahwa Pemilu Tahun 2024 merupakan hajatan bersama. Pemilu dapat terselenggara dengan baik dengan adanya peranan berbagai pihak. KPU sebagai penyelenggara pemilu, Bawaslu sebagai pengawas pemilu, serta warga masyarakat sebagai pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Bangsa Indonesia telah melaksanakan pemilu secara periodik sejak Tahun 1955. Sebagai bangsa pembelajar, masyarakat terutama pemilih pemula yang hadir dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat mempergunakan hak pilihnya sebaik mungkin. Achmad Raharjo selaku Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman menambahkan bahwa peran dari para siswa-siswi sebagai pemilih pemula sangat strategis dalam pemilu. Dengan presentase segmen pemilih yang besar tentu sangat berpengaruh dalam perolehan suara, sehingga diharapkan pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak pada saat hari pemungutan suara nanti. dok. Foto Kadiv Sosdiklih ajak peserta lakukan pengecekan data pemilih secara online Di hadapan para peserta yang berasal dari siswa-siswi SMA/SMK Se-Moyudan, Aswino sebagai narasumber pertama menyampaikan bahwa pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan Rabu, 14 Februari 2024 dan syarat pemilih dimana salah satunya bagi siswa-siswi yang sudah berumur 17 tahun pada tanggal tersebut sudah mempunyai hak untuk menggunakan hak pilih. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan simulasi pengecekan data pemilih pada laman cekdptonline.kpu.go.id. Bagi yang belum terdaftar dan belum dicoklit, maka dapat melaporkan ke PPS/PPK setempat atau langsung ke KPU Kabupaten Sleman. Di sisi lain, selain berharap pada saat pemungutan suara nanti pemilih pemula menggunakan hak pilihnya secara cerdas, rasional, bertanggungjawab, Aswino juga sangat mengharapkan peranan pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi dalam tahapan pemilu. Salah satunya dengan aktif untuk ikut mensosialisasikan tahapan pemilu ke teman kerabat. Pemilih pemula juga dapat berpartisipasi nantinya sebagai bagian dari penyelenggara pemilu dengan ikut mendaftar sebagai KPPS yang bertugas di TPS. Dalam Pemilihan Tahun 2020, partisipasi masyarakat di TPS pada Kapanewon Moyudan partisipasi adalah yang tertingi tertinggi, sehingga harapannya pada Pemilu Tahun 2024 dapat mempertahankannya dan bahkan dapat lebih baik lagi. Zen Risna dari Communication Certified Trainer Public Speaker Human Development Expert CEO Zen Risna dan Affiliation sebagai pembuka narasumber kedua dari akademisi menyampaikan terkait komunikasi efektif. Risna membuka pemaparannya berinteraksi dengan peserta dengan membuat unggahan cerita di media sosial masing-masing dengan tema kegiatan yang berlangsung dan bagi yang beruntung akan mendapat hadiah tiket gratis ke Gembira Loka Zoo. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk komunikasi efektif dalam menginformasikan, mengajak, dan bergerak untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai termasuk membuat kegiatan sosialisasi tersebut diketahui lebih luas jangkauannya. dok. Foto Ketua Bawaslu Kab Sleman ajak peserta tolak politik uang Sebagai narasumber terakhir, Abdul Karim Mustofa, Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman mengawali pemaparannya dengan memberikan sebuah pantun bagi peserta yang hadir untuk menolak politik uang pada pemilu nanti, yaitu ”Cinta adalah kisah, kisah tentang kasih sayang. Silakan bilang moh ah, kalau adik diberi politik uang". Dalam pantun tersebut, Karim menekankan bahwa pemilih pemula diharapkan menjadi pemilih yang cerdas. Para siswa-siswi yang hadir menjadi peserta ini sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Beberapa siswa-siswi aktif dalam menjawab pertanyaan dari pemateri dan diantaranya mendapatkan doorprise dari KPU Kabupaten Sleman. (cls)    

Pemilih Cerdas Menghasilkan Pemimpin Yang Berkualitas

Sleman – Kegiatan Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dilaksanakan 13 Maret 2023 dihadiri oleh peserta dari SMA Negeri 1 Minggir. dok. foto Peserta Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 Acara yang sedianya dilaksanakan di Aula Kapanewon Minggir berpindah ke SMA Negeri 1 Minggir dikarenakan pada saat yang bersamaan peserta pemilih pemula yang hadir sedang dalam masa ujian sekolah sehingga didekatkan dengan peserta. dok. foto para narasumber Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 Dalam sambutannya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Hery Sutopo menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya sosialisasi pemilu. Sejak dua tahun sebelum Pemilu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman telah mempersiapkan rencana untuk mensukseskan perhelatan demokrasi yang dilaksanakan pada tahun 2023 yaitu dengan mengadakan sosialisasi yang digelar di 17 Kapanewon Kabupaten Sleman. Ada tiga komponen yang menjadi sasaran sosialisasi yakni segmen pemilih pemula, kaum perempuan dan disabilitas. dok. foto Kadiv Hukum dan Pengawasan saat berinteraksi dengan peserta sosialisasi Ahmad Baehaqi, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Sleman menyampaikan materi Perundang-undangan dan Tahapan Pemilu 2024. Pemilihan Umum adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. dok. foto Apresiasi bagi peserta yang aktif  Baehaqi memberi informasi tentang 24 Partai Politik terdiri dari 18 Partai Politik Nasional dan 6 Partai Lokal Aceh yang akan menyemarakkan Pemilu 2024. Peserta sosialisas juga diajak belajar mengenal azas Pemilu dan syarat menjadi pemilih. Beliau melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan hadiah menarik. Mengingatkan juga kepada peserta yang telah berusia 17 tahun namun belum memiliki KTP elektronik untuk segera melakukan perekaman agar pada tanggal 14 Februari 2024 dapat menyalurkan hak pilihnya. Baehaqi mengajak para pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas menghasilkan pemimpin yang berkualitas. (Mbl)

KPU Kabupaten Sleman Gelar Reviu Pelaksanaan Coklit

Sleman – Tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pemilu 2024 telah memasuki tahap akhir, untuk itu KPU Kabupaten Sleman menyelenggarakan reviu pelaksanaan coklit pada 12 Maret 2023. Hadir sebagai terundang dalam kegiatan ini Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Ketua dan Anggota PPK Divisi Perencanaan Data dan Informasi se Kabupaten Sleman. dok. foto peserta Reviu Pelaksanaan Coklit Reviu cokit dipandu oleh Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Sleman, Indah Sri Wulandari yang menegaskan PPK dan PPS untuk memotivasi Pantarlih segera menyelesaikan coklit karena kebutuhan PPK dan PPS untuk melakukan rekap di masing-masing tingkatan. Perlu diingat bahwa tahapan pemutakhiran data pemilih dilaksanakan sampai dengan hari H pemungutan suara, sehingga dapat menyesuaikan pergerakan data yang dinamis. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Wawan Budianto yang memberi arahan agar PPK dan PPS dapat memanfaatkan dua hari terakhir jelang tahapan coklit berakhir untuk melakukan sinkronisasi data baik di web maupun pada aplikasi gawai dan memantau kapanewon yang belum selesai melakukan coklit. dok. foto anggota PPK sampaikan tanggapan atas materi buku kerja Beririsan dengan kegiatan reviu coklit ini Indah mengajak peserta bersama-sama mempelajari dan mencermati buku kerja Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024 untuk PPK dan PPS yang telah dibagikan sebelumnya. Beliau juga menekankan PPK dan PPS tetap melakukan sosialisasi pemutakhiran data pemilih sesuai dengan tahapan kepada masyarakat.(Mbl)

Kadiv Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman Harapkan Partisipasi Aktif Pemilih Pemula dalam Pemilu Tahun 2024

Sleman (09/03) – Ketua Divisi Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman, Noor Aan Muhlishoh hadir menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman pada Kamis (09/03).  Dua narasumber yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut Anggota Bawaslu Kabupaten Sleman, Mujibur Rahman dan akademisi Zen Risna. Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Jawatan Keamanan Kapanewon Seyegan, Pahala Manurung menyampaikan bahwa tahapan Pemilu Tahun 2024 di Kapanewon Seyegan sudah berjalan, baik dari PPK dan Panwaslu Kecamatan yang telah melaksanakan tugas sesuai tupoksi masing-masing dan dengan adanya kegiatan sosialisasi menjadi hal penting bagi peserta yang hadir agar lebih memahami tentang pemilu. Achmad Raharjo selaku Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional menambahkan bahwa peran dari para siswa sebagai pemilih pemula sangat strategis dalam pemilu. Dengan 60% lebih pemilih dari pemilih pemula tentu sangat berpengaruh dalam perolehan suara, sehingga diharapkan pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak pada saat hari pemungutan suara nanti pada tanggal 14 Februari 2024. dok. foto peserta sosialisasi dari segmen pemilih pemula Sebagai pembuka materi dari akademisi, Zen Risna dari Communication Certified Trainer Public Speaker Human Development Expert CEO Zen Risna dan Affiliation menyampaikan terkait komunikasi efektif. Risna membuka pemaparannya berinteraksi dengan peserta dengan membuat unggahan cerita di media sosial masing-masing dengan tema kegiatan yang berlangsung. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk komunikasi efektif dalam menginformasikan, mengajak, dan bergerak untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai termasuk membuat kegiatan sosialisasi tersebut diketahui lebih luas jangkauannya. Di hadapan para peserta yang berasal dari siswa SMK Negeri 1 Seyegan,  Noor Aan menyampaikan pentingnya pemilu sebagai sarana untuk mempertahankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya negara. Noor Aan juga menyampaikan bahwa pemilu dapat terlaksana dengan adanya 3 unsur, yaitu; adanya pemilih, adanya yang dipilih (peserta pemilu), dan tentunya adanya penyelenggara pemilu, baik dari DKPP, KPU, dan Bawaslu. Noor Aan juga memberikan informasi penting terkait tahapan-tahapan Pemilu Tahun 2024 termasuk tahapan yang saat ini sedang berjalan yaitu tahapan verifikasi faktual dukungan DPD dan coklit pemutakhiran data pemilih. Dalam kesempatan tersebut juga menampilkan denah pemungutan suara di TPS sebagai wujud pengenalan tata cara pemungutan suara kepada para pemilih pemula. Di sisi lain, Noor Aan juga sangat mengharapkan peranan pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi dalam tahapan pemilu dengan berbagai bentuk, termasuk nantinya ikut mendaftar sebagai KPPS yang bertugas di TPS, mengundang KPU untuk sosialisasi melalui sekolah,  maupun dengan mengajak teman-teman lainnya untuk aktif cek laman cekdptonline.kpu.go.id dan infopemilu.kpu.go.id agar dapat mengetahui perkembangan dan berpartisipasi langsung dalam proses tahapan Pemilu Tahun 2024. Sebagai penyaji materi terakhir, Mujibur Rahman dari Bawaslu Kabupaten Sleman menekankan bahwa pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat memilih pemimpin. Mujib mengajak peserta yang hadir untuk menjadi pemilih yang cerdas, yaitu pemilih yang mencari tahu tentang profil calon,  melihat visi misinya, dan menggunakan hak pilihnya menuju TPS, serta bagi pemilih cerdas adalah pemilih yang tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan berita hoaks. Untuk itu sangat perlu bagi pemilih untuk saring terlebih dahulu sebelum sharing. Hal terpenting juga bagi pemilih cerdas tentunya dengan yakin pasti akan menolak politik uang. dok. foto peserta sosialisasi secara aktif ikuti jalannya sosialisasi Para pemilih pemula yang hadir menjadi peserta ini sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Beberapa siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari pemateri dan diantaranya mendapatkan doorprize dari KPU Kabupaten Sleman. (cls)